Cerita
masa kecil Warren Buffett
Kekayaan
Warren Buffett yang luar biasa banyak itu tidak terkumpul dalam satu dua tahun.
Tetapi dimulai dari masa mudanya, dimana dia mulai memutar otak dalam
mengembangkan asetnya. Kemampuan finansialnya sudah terasah sejak kecil, pada
waktu anak-anak sebayanya senang bermain sepakbola. Dan dia adalah seorang
individu yang bisa mengambil pelajaran dari masa kecilnya.
Warren
Buffet kecil, pada saat berusia enam tahun, membeli 6 Coca-Cola dari toko
kakeknya seharga 20 sen. Dan kemudian dia menjual kembali kaleng-kaleng bekas
minuman tersebut dengan harga nikel dan mendapatkan untung sebesar 5 sen.
Anak
dari tiga bersaudara ini mulai menciptakan “nilai tambah”. Misalnya, pada usai
11 tahun, ia nyambi sebagai seorang loper koran. Tetapi dia mengunakan sebagian
waktunya untuk mengelilingi lapangan golf, mencari bola golf yang hilang, lalu
kemudian menjual bola golf yang dia temukan kepada para pemain golf disekitar
lapangan golf tersebut dengan harga murah.
Masih
pada usia 11 tahun, Warren Buffett mendapatkan pelajaran penting dalam
berinvestasi, yaitu : BERSABARLAH ! Ceritanya begini, pada saat ia membeli
saham pertamanya, berupa tiga unit saham Cities Service Preferred dengan harga
US$ 38,25 per saham untuk dia dan kakaknya, Doris. Beberapa waktu setelah
membeli saham tersebut, ternyata harga saham tersebut malah berkurang menjadi
US$ 27 per saham. Dengan perasaan was-was dan penuh kesabaran ia menunggu harga
saham tersebut naik dan tidak mengalami kerugian, dan perlahan-lahan harga
saham tersebut kembali naik dan pada saat harga saham tersebut mencapai US$ 40,
ia menjualnya.
Dengan
demikian ia mendapatkan untung hampir US$ 2 per lembar. Namun, kemudian ia
menyesal, karena ternyata harga saham Cities Service Preferred terus meroket
mencapai US$ 200 per sahamnya. Dari kejadian tersebut dia mendapatkan pelajaran
untuk tidak terburu-buru menjual sahamnya.
Pada
saat berusia 14 tahun dan masih berada di bangku SMA, sambil bekerja ia bisa
menghasilkan US$ 1,200, uang tersebut digunakannya untuk membeli tanah
pertanian seluas 40 ha, setelah itu tanah tersebut ia sewakan kepada petani
lokal. Dengan demikian ia sudah dapat menciptakan passive income dari sewa tanah
tersebut.
Bila
saja tujuh keajaiban dunia bisa ditambah dan tidak hanya terdiri dari karya
arsitektur, tapi juga orang, maka Warren Buffett boleh diusulkan sebagai salah
satunya. Bayangkan saja, dalam sekitar 29 tahun, ia bisa meroketkan modalnya dari
100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Forbes, majalah
ekonomi kelas dunia, pada 2005 menempatkan Buffett sebagai pengusaha terkaya
kedua di dunia setelah William Gates alias Bill Gates pemilik Microsoft.
Jika
kekayaan Gates 46,5 miliar dolar AS, maka Buffett 44 miliar dolar
AS.Keping-keping uang Buffett diperoleh dari keuntungan sesudah membeli
perusahaan-perusahaan terdaftar di pasar modal yang dapat diakses setiap
investor.
Setelah
selama 13 tahun berada pada posisi manusia paling kaya sejagad, akhirnya
dominasi Bill Gates harus tergeser oleh Warren Buffett sebagai manusia paling
kaya di dunia versi majalah Forbes. Kekayaan Buffett sekitar US$ 62 miliar.
Posisi nomor dua manusia paling kaya didunia diduduki Carlos Slim Helú, seorang
jutawan dari Meksiko dengan kekayaan US$ 60 miliar. Sedangkan Bill Gates
posisinya turun ke urutan ke 3 dengan kekayaan US$58 miliar.
Pada
tahun 2007, kekayaan Buffett naik sebanyak US$ 10 miliar dari nilai sebelumnya
US$ 52 miliar menjadi US$ 62 miliar, nilai kekayaan tersebut setara dengan Rp
570 triliun. Semua kekayaan Buffett tersebut dihitung berdasarkan nilai
sahamnya di perusahaan Berkshire Hathaway dan aset lainnya yang dimilikinya.
Warren Buffett, seorang pebisnis dan investor yang memiliki ketajaman pikiran
yang diumpamakan Albert Einstein, Picasso dan Croesus digabungkan dalam satu
tubuh. Ya, Warren Buffett yang sering disebut “Oracle from Omaha” ini telah
menggeser dominasi Bill Gates, seorang pendiri raksasa piranti lunak Microsoft,
yang telah mendominasi daftar orang terkaya di dunia selama kurang lebih 13
tahun.
Sebenarnya
bisa saja Bill gates tetap berada di singgasananya tahun ini, namun langkahnya
menawar Yahoo! pada bulan Februari yang lalu ternyata diragukan pasar, dan hal
ini mengakibatkan turunnya nilai saham Microsoft sampai 13%. Otomatis kekayaan
Bill Gates yang masih tertumpu di Microsoft tersebut juga ikut tergrogoti. Jika
pada pada tahun 2007 harta Buffett naik sebanyak US$ 10 miliar, maka kekeyaan
Bill Gates hanya naik sebanyak US$ 2 miliar menjadi US$ 58 miliar.
Kisah
tentang Sang Bijak dari Omaha ini dapat ditemukan dimana-mana. Sangat banyak
buku yang membahas langkah investor papan atas ini. Langkah-langkah bisnisnya
sangat mempesona dan cerdik sehingga selalu menjadi buruan para wartawan bisnis
dan selalu menjadi perhatian para investor perorangan. Begitu banyak pula media
yang telah menulis tentang sosoknya. Yang menarik hampir setiap langkah yang
diambil Buffet adalah sebuah langkah investasi, dengan membeli saham perusahaan.
Pria
kelahiran 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska yang sudah secara total
berkecimpung di bursa, boleh disebut sebagai salah seorang ikon pasar modal.
Perjalanan karier suami almarhumah Susan Buffett di pasar modal sungguh
panjang. Setelah menempuh studi untuk mendapat gelar master di Columbia
Graduate Business School, pada 1951-1954, Buffett bekerja sebagai salesman
investasi di Omaha. Sesudah itu, pria yang mendapat gelar kehormatan The Sage
of Omaha (Orang Pandai dari Omaha) dari warga Kota Omaha, pindah ke New York
untuk bekerja sebagai analis sekuritas di Graham-Newman Corporation.
Buffett
tak lama bekerja di perusahaan milik Benjamin Graham, salah seorang yang
dianggap Buffett sebagai maha guru pasar modal. Sebab pada 1956-1969
bermodalkan US$ 100 dia mengelelola dana milik orang-orang kaya Nebraska di
Omaha. Perusahaan investasi yang sukses itu akhirnya dijual dan dibubarkan.
Para investornya tersenyum puas karena rata-rata mengantongi keuntungan 30,4
persen per tahun.
Langkah
awal Warren Buffet yang strategis adalah di tengah menjalankan fungsi sebagai
manajer investasi itu, pada 1965 Buffett membeli Berkshire Hartaway seharga US$
8 per lembar. Tiga tahun kemudian, ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar
perusahaan tersebut. Dengan cerdik, ia memutar uang perusahaan yang menganggur
dalam bentuk investasi, misalnya dengan membeli perusahaan asuransi, perusahaan
permata, utilitas dan makanan melalui Berkshire Hathaway. Di tangan Buffett,
perusahaan itu terus meroket. Selama lebih dari 34 tahun para pemegang saham
memperoleh tingkat pengembalian tahunan sekitar 24,7 persen. Artinya, siapa
saja yang menanam 10 ribu dolar AS pada 1965, maka nilai kekayaannya menjadi 51
juta dolar AS pada 1999. Luar biasa. Kini, setelah 46 tahun, saham kelas A Berkshire
Hathaway telah meroket luar biasa, dan sempat mencapai US$ 150.000 per lembar
saham. Melalui perusahaan ini pula, ia dapat menguasai saham beberapa
perusahaan kelas dunia (walau tidak menjadi pemegang saham pengendali) seperti
pada Coca Cola, Anheuser-Busch, WellFargo dan Kraft Food. Langkah bisnis
terbarunya, pada desember 2007 lalu ia mengakuisisi perusahaan manufaktur dan
jasa , Momon Holding dengan nilai US$ 4,5 miliar.
Bukan
Spekulan.
Pasar
bertugas melayani Anda bukan membimbing Anda. Dompetnya dan bukan kearifannya
yang Anda butuhkan, katanya suatu saat.
Strategi
investasinya sederhana. Dia tak ingin dipusingkan oleh rumor yang setiap hari
berseliweran dikalangan para investor saham. Warren Buffet berfokus pada
perusahaan yang punya potensi untuk berkembang, tetapi masih berharga murah
untuk dibeli. Langkah investasi Buffet sangat berbeda dari langkah George
Soros, sang spekulan valas (forex) kelas kakap, yang pernah diisukan sebagai
orang yang bertanggungjawab atas merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US$
pada tahun 1998 dan menyebabkan Indonesia Krismon bahkan perdana menteri
malaysia saat itu Mahatir Muhammad sangat beramterhadap Soros karena dianggap
penyebab krismon di ASEAN.Seorang spekulan saham biasanya : Beli saat harga
rendah, berharap dan menunggu, lalu jual kembali saat harga tinggi. Spekulan
saham lebih fokus bermain untuk jangka pendek dan mendapatkan gain/ keuntungan
berupa selisih dari harga jual di kurangi harga beli. Robert T kiyosaki sendiri
menyebut investor jenis ini sebenarnya bukan investor yang melakukan investasi,
tetapi lebih mirip penjudi dipasar saham (spekulasi). Investor jenis juga ini
dikenal sebagai investor “ji-go-bur”, investor yang jika sudah mendapatkan
keuntungan ala jigo-gocap, beli saham pada harga Rp 25 lalu jual kembali pada
harga Rp 50, bahkan spekulan saham seringkali membeli saham di pagi hari dan
menjualnya di sore hari.
Keputusannya
melakukan investasi didasarkan pada nilai intrinsik perusahaan, tidak pada
kenaikan harga saham yang didongkrak alias “digoreng”.
Warren
Buffett memegang saham (melakukan investasi) dalam jangka panjang dan tidak
melakukan transaksi jual beli saham dalam jangka pendek. Mungkin banyak orang
yang belum tahu satu hal yang selalu dilakukan Warren Buffett dan menjadi
pertimbangannya dalam membeli saham sebuah perusahaan, yaitu melihat apakah
cerobong asap perusahaan masih mengepul, baginya ini merupakan salah satu
indokator perusahaan tersebut benar-benar masih eksis dan operasional.
Selain
itu, Warren Buffett hanya mau melakukan investasi pada perusahaan yang bisnis
atau produknya ia kenal dengan baik. Warren Buffet tidak pernah menggunakan
prinsip “membeli saham” tetapi “membeli bisnis” (buying a business not share).
Ia
membeli saham coca-cola dan tidak pernah menjualnya, walau saham Coca-Cola
sempat jatuh pada tahun 1998-1999, ia tetap melihat pada tren jangka panjang
dan tetap memertahankan saham Coca-Cola hingga saat ini.
Itulah
sebabnya, ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom.
Pada saat tahun 2.000 – an bisnis internet booming, eforia melanda semua orang
di pasar saham dan beramai-ramai membeli saham dotcom. Tetapi Waren Buffett
tidak ikut-ikutan membeli saham dotcom seperti halnya investor lain. Walaupun
ia pernah ditertawakan investor lain karna ia tidak mau membeli saham dotcom
seperti yang lainnya, sekarang justru ia yang tertawa paling akhir karena
ternyata sebagian besar investasi di dotcom tersebut hangus. Ia selamat dari
badai dotcom awal tahun 2.000-an karena ia tidak mengenal bisnis dotcom dan
oleh karenanya tidak berinvestasi disana. Ia bukan seoran investor yang
ikut-ikutan, tetapi memiliki pertimbangan bisnis sendiri didalam dirinya. Saham
perusahaan berbasis internet seperti Global Crossing dan Etoys.com pernah
mencapai US$ 80 per unit, namun sekarang saham-saham tersebut sudah tidak
berharga. Tentu saja penilaian warren Buffet tidak cocok pas untuk saham
Google.
Warren
Buffett dalam membeli sebuah saham perusahaan yang masuk dalam kreterianya,
tidak pusing dengan tabel, rumus grafis dan analisis teknikal. Hal yang lebih
di analisanya adalah fundamantal perusahaan tersebut. Buku favoritnya ialah The
Intelligent Investor karya Ben Graham, gurunya. menurut Graham, berinvestasi
adalah berkenaan dengan bagaimana memahami gambaran besar, dan bukan terpaku
pada detail-detail teknis.
Dua
guru Warren Buffett mengaku mengagumi pula, selain Benjamin Graham, Philip
Fisher. Dua orang yang dianggap sebagai maha guru oleh Buffett memiliki
karakter investasi yang berbeda. Graham lebih dikenal dengan strategi investasi
nilai. Saat memilih saham, Graham selalu mendasarkan pada analisis fundamental
keuangan perusahaan dan strategi diversifikasi. Artinya, Graham menekankan pada
kriteria kuantitatif, selalu mencari saham yang harga pasar jauh di bawah harga
wajar. Sebaliknya, Philip Fisher lebih menekankan pada kriteria kualitatif.
Menurut Fisher, sebelum membeli saham sebuah perusahaan, lihat dulu tim
manajemen pengelolanya, bagaimana cara perusahaan tersebut dikelola. Buffett
melihat, ada kesamaan dari kedua orang pakar tersebut. Keduanya sukses dan
sama-sama berpikir jangka panjang untuk setiap investasi. Graham misalnya
menganjurkan agar investor memilih saham yang layak dipegang, meski pun pasar
saham mendadak tutup besok. Sedangkan Fisher memberi contoh lewat cara dia
memegang saham Texas Instrument, yang dibeli sejak awal perusahaan tersebut
melakukan private placement. Nah, Buffett sang brilian, mencoba menggabung
strategi Graham dan Fisher.
Selalu
Menciptkan Nilai Tambah.
Perusahaan
yang dibelinya akan diperbaiki sebaik mungkin, fundamental bisnisnya
ditingkatkan sehingga kinerja keuangannya semakin sehat dan baik. Perusahaan
yang sebelumnya akan gulung tikar, olehnya bisa dirubah menjadi perusahaan
seksi yang ibarat gula yang sangat menarik untuk dikerubuti oleh para investor.
Jangan heran jika harga saham Berkshire Hathaway – – perusahaan yang digunakan
sebagai alat untuk membeli banyak perusahaan – – harga sahamnya terus meningkat
di pasar modal.
Namun,
strategi bisnis Warren Buffett yang didasarkan pada kesabaran dan ketelatenan
itu mungkin lebih cocok diterapkan pada negara dimana bursa sahamnya memiliki
sistem yang bagus dan kuat, dimana kontrol pengawas harus kuat dan selain itu
emiten (perusahaan penerbit saham) haruslah jujur. Namun dibeberapa bagian
dunia ini tidak semua sistem bursa sahamnya bagus dan kuat, karena ada yang
pengawas bursanya bisa disuap dan berisi perusahaan yang tidak kredibel.
Inti
Dari Cara Buffett Memilih Saham
*.
Buffett selalu membeli perusahaan yang bisnisnya sederhana dapat dipahami.
Perusahaan memiliki kinerja masa lalu yang konsisten dan juga memiliki prospek
jangka panjang yang menjanjikan. Dasar inilah yang membuat Buffett tidak mau
masuk ke Microsoft. Jika Anda tak memahami bisnis suatu perusahaan, Anda tak dapat
membuat penilaian rasional terhadap nilai investasinya. Selain itu, manajemen
perusahaan harus memiliki tiga persyaratan, yaitu harus rasional, terbuka
kepada pemegang saham, tidak meniru manajemen perusahaan lain dan harus
mengalokasikan uang perusahaan ke investasi yang memiliki nilai tambah bagi
pemegang saham.
*.
Buffett akan membeli perusahaan yang tingkat pengembalian ekuitas (ROE) bagus,
bukannya pendapatan per saham. Selisih laba mesti tinggi dan setiap dolar yang
ditahan oleh perusahaan, perusahaan dapat menciptakan minimal sedolar nilai
pasar perusahaan.
*.
Buffett hanya membeli saham jika harganya menarik. Maksudnya, adalah saat harga
saham jatuh ke bawah harga wajar hasil analisis, dengan dasar perusahaan itu
beroperasi terus dan sehat. Selisih harga pasar dan harga wajar ini berfungsi
sebagai marjin aman (margin of safety), yang dapat mengurangi kerugian karena
salah hitung. Marjin ini juga jadi salah satu sumber keuntungan jika saham
kembali ke harga normal.
Kedemawanan
sangat tinggi
Kematian
orang yang dicintai sering kali membawa dampak yang besar kepada orang yang
ditinggalkan. demikianlah yang terjadi kepada orang terkaya nomor 1 di dunia
tahun 2008, Warren Buffet. setelah Susan, istrinya meninggal tahun 2004 lalu,
Buffet merasa hidupnya kosong. ia mengaku shock dengan kematian istrinya yang
saat itu berusia 72 tahun. Ia hampir tidak pecaya ketika Tuhan memanggil
istrinya. Sejak saat itu ia terus berpikir bagaimana ia dapat hidup dengan
bahagia dan tentram salama sisa hidupnya. Setelah berbulan-bulan merenung,
Buffet membuat keputusan yang sangat mengejutkan semua orang, yaitu
menyumbangkan hampir 85% harta yang ia miliki.
Pada
bulan Juni 2006, Warren Buffett mendermakan 10 juta sahamnya di Berkshire
senilai US$ 30,7 miliar alias sekitar 300 triliun rupiah, hampir separo
anggaran belanja negara (APBN) kita tahun 2007 kepada yayasan Bill &
Melinda Gates yayasan ini mendedikasikan kegiatannya untuk memberantas
kemiskinan dan memajukan pendidikan negara dunia ketiga. Selain itu, ia juga
menyumbangkan hartanya berupa saham di Berkshire sebesar US$ 6,7 miliar untuk
yayasan Susan Thompson Buffett.
Ia
juga memberikan donasi untuk calon presiden dari partai demokrat Amerika,
Barrack Obama dan Hillary Clinton. Tidak ada alasan lain bagi Buffet untuk
menyumbangkan hartanya itu selain pesan istrinya. Sebelum meninggal, istrinya
memang sempat memberikan amanat agar ia mau berbagi kekayaannya kepada irang
yang membutuhkan.. Jumlah sumbangan amal Buffett tercatat sebagai sumbangan
terbesar dalam sejarah Amerika.
Sebenarnya
Buffet bisa saja menyumbangkan dananya kepada yayasan Buffet Foundation yang ia
dirikan, namun ternyata pria 75 tahun ini lebih memilih kekayaannya pada Gates
Foundation. “saya sangat mengenal Bill dan Melinda. Saya sering menghabiskan
waktu bersama mereka. Dan selama ini, saya mulai mengagumi apa yang mereka
lakukan dengan yayasan mereka itu. Bill membaca ribuan halaman tentang kemajuan
medis dan cara memberikan bantuan tiap tahunnya, saya megenal dua orang yang
sangat sukses dan saya tahu apa yang mereka lakukan. Saat itu, saya sadar telah
menemukan kendaraan yang tepat untuk mencapai tujuan saya”. Ujarnya.
Pria
sederhana
Warren
Buffett walau menjadi manusia terkaya sejagad tetap sederhana dan tinggal di
kawasan Dundee, Omaha, yang dibeli olehnya pada tahun 1958. Ia juga bersahabat
baik dengan pasangan Bill dan Melinda Gates.
Sesungguhnya
Warren Buffett pernah berjanji untuk menyumbangkan kekayaannya setelah ia
meninggal. Namun, tampaknya ia bertindak lebih cepat dari dugaan, karena Dengan
hartanya yang begitu melimpah, Buffett bisa saja hidup semewah mungkin di mana
saja yang ia maui. Namun ia memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya
empat dekade lalu di Omaha. Menurut majalah Adbuster
(http://adbusters.org/the_magazine/61/Avarice_As_An_Art.html), ia hanya punya
dua jet pribadi dan satu yacht mewah untuk untuk ber-glamour-ria. Kalah jauh
dibanding kemewahan para pebisnis dan pesohor lain yang kekayaannya justru
terpaut jauh di bawahnya.
Buffet
sama sekali tidak pernah ingin mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya. Ia
ingin anak-anaknya sukses dengan usaha sendiri dan bukan mengandalkan kekayaan
orang tua mereka. “Bukan hal rasional dan benar untuk membanjiri mereka dengan
uang. Kalau anda melakukan itu, mereka akan menjadi besar kepala dan hanya
mengandalkan warisan dari orang tuanya” kata Buffet.
Ia
pun berkonsultasi dengan anak-anak dan orang terdekatnya akan rencananya
menyumbangkan 85% dari kekayaannya. Berat untuk diterima bagi keluarganya,
karena hal ini akan mendatangkan perubahan besar bagi keluarganya. Namun
keluarganya pun mengerti keputusan sang ayah.
Ia
berharap tindakannya itu mengilhami orang kaya yang bergemilang harta untuk
mengikuti dia. “ supaya harapan kecil bahwa yang saya lakukan ini mendorong
orang yang sangat kaya lainnya untuk mengembangkan sikap cinta terhadap sesama
dan suka menderma”. Katanya.
Buffet
mengaku sudah cukup puas dengan apa yang ia miliki sekarang dan apa yang ia
sudah pernah rasakan sampai saat ini. “ ini bukanlah hal gila seperti seorang
yang mati dengan membawa 1 miliar dolar kedalam liang kuburnya. Satu masalah
yang dihadapi sebagian orang kaya adalah ketika mereka sudah tua. Saat itu,
mereka sudah tidak berada di tahun kejayaan mereka dan tidak punya banyak waktu
lagi untuk mengalokasikan uang mereka. Saya sangat beruntung karena saat ini
saya masih bisa bertindak seperti orang yang lebih muda,” katanya. “ saya
menjadi kaya bukan karena punya tambang emas atau warisan. Tapi semua itu lahir
karena kerja keras dan keterampilan yang benar di tempat yang tepat pada waktu
yang tepat pula,” kenangnya.
PESAN
WARREN BUFFET UNTUK ANAK MUDA :
Stay away from credit cards and invest in yourself
and remember:
Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa
menciptakan UANG….
Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri.
Yang penting diri Anda NYAMAN…
Jangan lakukan apa yang orang lain katakan.
Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda merasa
nyaman (feel good)
Jangan membeli barang karena merknya. Kenakanlah pakaian
yang memang membuat Anda merasa nyaman.
Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang
yang tidak penting. Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang
memang benar-benar Anda perlukan.
Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda. “Hidup
ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain kesempatan untuk
mengatur hidup Anda?. Hiduplah dengan gaya Anda sendiri, yang penting Anda
senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia…
Sukses tidak akan dapat diraih hanya dengan
berpangku tangan atau hanya dengan bermimpi. Kesuksesan Perlu kerja keras,
terus berusaha dan berusaha meski kadang kegagalan mewarnai perjalanan anda.
Dan yang paling utama adalah berdo’a.
Sebetulnya kesuksesan dapat diraih oleh siapapun,
asalkan kita mau dan pasti kita bisa. Tak peduli apa pun yang menjadi profesi
kerja Anda sekarang, apakah karyawan rendahan atau bos sekalipun, Anda bisa
meraih sukses dengan mengembangkan dan meniru 50 kebiasaan sukses ini. Namun,
ingat juga bahwa ukuran kesuksesan bukanlah uang, melainkan mental puas itu
sendiri.
Thanks infonya menarik banget. Oiya ngomongin Warren Buffett, ada fakta menarik yang perlu kamu tau. Jika kamu mau sukses seperti dirinya, ada 3 hal penting yang harus kamu terapkan dalam kehidupan. Apa saja itu? Cek di sini ya: Patut dicontoh, rahasia sukses Warren Buffett
BalasHapus